Tahun Baru

new-years-eve-in-london-620x401

Kedua tahun itu akhirnya bertemu, pada malam, tanggal 31 Desember.

“Akhirnya kita bertemu,” kata 2012 dengan nada bahagia.

“Aku sudah tak sabar menunggu momen ini,” balas 2013. Keduanya lalu duduk bersama menikmati rembulan, di padang rumput yang luas, angin dingin menyapu wajah keduanya perlahan. Di punggung 2012 ada banyak buntelan tempat ia menyimpan berbagai macam barang, juga kardus-kardus yang diikat rapi.

“Banyak juga ya bawaanmu?” tanya 2013 seraya memperhatikan bawaan 2012 yang hampir saja lebih besar dari tubuhnya sendiri.

“Lebih banyak lagi, sebenarnya, yang tak aku bawa,” kata 2012, kemudian seraya ikut memperhatikan barang-barang bawaannya.

“Apa saja yang tak kau bawa itu?” tanya 2013 penasaran, “Kau tahu, aku harus menanyakan ini agar jika tiba saatku nanti bertemu 2014, aku tak kebingungan memilih mana yang harus kubawa dan apa yang harus kutinggalkan.”

“Tinggalkan, kenangan.” jawab 2012 kemudian.

“Kenangan?” 2013 mencoba meyakinkan.

2012 hanya mengangguk. “Jangan pernah kau bawa kenangan.” terang 2012.

“Kenapa?”

“Karena hanya itu, yang bisa membuat tahunmu abadi,” jawab 2012. “Lihat orang-orang itu, mereka sudah siap berpesta untuk menyambut kedatanganmu, lalu mereka akan segera mengisi hari-harimu, dan jika aku tak meninggalkan kenangan, mereka tak akan mengingat tahun 2012,” lanjut 2012 dengan panjang lebar.

“Lalu,” 2013 kembali bertanya, “Apa yang kau bawa ini?”

“Penderitaan.” jawab 2012, “Dan resolusi-resolusi yang terlupakan,” lanjut 2012 lagi, “Aku akan memberikannya padamu.” kata 2012 kemudian, “Agar kamu bisa melanjutkan hidup orang-orang itu, memberi mereka penderitaan supaya mereka lebih tangguh, dan harapan agar saat dalam penderitaan mereka terus berjalan.”

2013 mengangguk, ia lalu mengangkat barang-barang bawaan 2012 yang banyak itu, keduanya kemudian berpelukan.

“Mereka sudah menghitung mundur, go see them!” ujar 2012. 2013 kemudian mengangguk dan berjalan menuju kerumunan.

3…

2…

1…

Happy New Year!

*

One response to “Tahun Baru

Leave a comment